JAKARTA – DPR RI siap menggelar ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-44. Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI bahkan ingin menampilkan wajah terbaik Indonesia dalam pertemuan antarparlemen ASEAN tersebut.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez menjelaskan, acara itu merupakan tugas keketuaan Indonesia di AIPA tahun ini.
“DPR RI berkomitmen memberikan yang terbaik sebagai tuan rumah,” katanya, dikutip dari Parlementaria, Rabu (26/7/2023).
Ia pun meminta segenap rakyat Indonesia untuk berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut dengan meramaikannya melalui media sosial. “Ini juga merupakan tanggung jawab besar atas nama negara dan rakyat Indonesia,” ujarnya.
Peserta yang akan menghadiri Sidang Umum AIPA ada sebanyak 500 orang, termasuk delegasi dari 10 negara ASEAN. Selain itu, perwakilan dari 20 negara observer (pengamat), dan perwakilan dari 12 organisasi internasional juga hadir.
AIPA lahir dari keinginan legislator negara-negara ASEAN menumbuhkan kesepahaman bersama, dalam membantu dan mendorong kerja sama lebih erat. Termasuk untuk menjembatani pemecahan permasalahan yang terjadi di negara-negara ASEAN.
Sejarahnya, AIPA sebelumnya bernama ASEAN Inter-Parliamentary Organization (AIPO). Terbentuknya AIPO merupakan inisiatif Indonesia di awal tahun 1970-an, didorong oleh kemajuan yang dibuat Asia Tenggara.
Saat itu, DPR RI menyampaikan ide untuk membentuk suatu organisasi yang terdiri dari parlemen-parlemen negara anggota ASEAN. ASEAN di awal tahun 1970-an masih hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.
Ide Indonesia tersebut mendapat sambutan positif. Negara-negara anggota ASEAN pun sepakat membentuk AIPO.
Tahun 2022 lalu, DPR RI sukses menggelar Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali. DPR RI juga sukses menggelar kegiatan 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) di Jakarta pada tahun yang sama.

