Anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan Membongkar Borok Komandannya Kompol Petrus H Simamora

ROKAN HILIR – Anggota Brimob Bripka Andry Darma Irawan membongkar borok Kompol Petrus H Simamora selaku komandannya di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Borok sang komandan dibongkar melalui akun media sosial Facebook miliknya atas nama Bripka Andry Darma Irawan

Dia menyebutkan bahwa Kompol Petrus H Simamora kerap minta setoran hingga ratusan juta. Namun yang buat Bripka Andry Darma Irawan kesal lantaran tiba-tiba saja dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas komandan.
Karena unggahannya di media sosial, kisahnya pun kemudian viral.

Menurut unggahan Bripka Andry Darma Irawan, ia sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Bripka Andry Darma Irawan.

Hingga pada Maret 2023 lalu, dia dimutasi demosi tanpa alasan yang jelas ke Batalyon A Pelopor Pekanbaru.

“Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir,”

“Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru,” tulis Bripka Andry Darma Irawan pada unggahan Facebooknya.

Dalam unggahannya itu, Bripka Andry mengatakan bahwa dirinya sempat menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi yang dialaminya.

Namun, saat itu Kombes Ronny Lumban Gaol selaku Dansat Brimob mengatakan bahwa Bripka Andry tak ada kontribusi di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau, sehingga ia dimutasi ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

Jawaban Kombes Ronny Lumban Gaol sontak membuat Bripka Andry heran.

Padahal, menurutnya, selama ini ia menjalankan perintah atasannya, yakni Kompol Petrus H Simamora untuk setor ratusan juta.

Bripka Andry kemudian menjelaskan kepada Kombes Ronny mengenai perintah Kompol Petrus H Simamora yang menyuruhnya mentransfer uang ke rekening pribadi atasannya itu. Namun, Kombes Ronny mengatakan bahwa dirinya tidak menerima uang apapun dari Kompol Petrus H Simamora.
Saat itu, Kombes Ronny langsung menyuruhnya pulang dan menerima pemutasian itu.

Pada unggahan Faceboknya itu, Andry kemudian menjelaskan mengenai perintah Kompol Petrus H Simamora.

“Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor. Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu. Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan. Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah 650 jutaan ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya. Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon,” tulis Andry.

“Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp. Sebelum saya dimutasi, Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan. Namun saya sudah berusaha semampu saya dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta kepada beliau. Beberapa hari kemudian, Kompol Petrus meminta data dan lokasi dimana saja saya dapat uang setoran tersebut. Saya menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi beliau. Tak lama kemudian saya dimutasi,” sambung Andry.

Tak hanya itu, Andry juga mengatakan bahwa dirinya dan enam rekannya yang lain memberi setoran setiaptiap bulannya sejumlah 5 juta perorang agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu Pagi dan Jum’at pagi yang disebut anggota Freelance. Namun dari tujuh anggota yang menyerahkan uang bulanan tersebut, hanya Andry yang dimutasi.

Bahkan Andry mengaku bahwa dirinya sudah melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau, namun hingga kini tidak ada kejelasan mengenai laporannya.

“Saya sudah melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau, namun tidak ada kejelasan dan juga tidak ada perlindungan terhadap saya karena membongkar semua ini. Saya belum masuk dinas karena mengurus ibu saya yang sakit serta keluarga saya khawatir dengan keselamatan saya,” tulis Andry.

2 comments

Tinggalkan komentar