MADINAH – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengusulkan adanya pemberian insentif bagi para sukarelawan yang membantu jemaah calon haji lanjut usia (lansia).
Usulan itu disampaikan Muhadjir karena dia menyaksikan banyak lansia yang dijaga dan didampingi oleh sesama jemaah, terutama yang berasal dari satu daerah.
“Saya lihat di Makkah banyak di antara jemaah dengan sukarela menjadi pendamping walaupun bukan keluarga dan karena itu saya usul sebaiknya Kementerian Agama memberikan apresiasi pada mereka,” kata Muhadjir, di Madinah, Arab Saudi dilansir ANTARA, Sabtu, 3 Juni.
Muhadjir mendukung kebijakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang meniadakan pendamping bagi jemaah lansia dan tugas mendampingi jamaah lansia kini sepenuhnya diserahkan kepada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).
“Memang tahun ini kita harus memberikan perhatian khusus kepada jamaah lansia. Saya mendukung dan mengapresiasi langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang melarang ada pendamping, karena kalau kebijakan itu dibuat maka akan menciptakan ketidakadilan,” kata Menko Muhadjir.
Menurut Muhadjir, berdasarkan pengalaman terdahulu, keberadaan pendamping seringkali mengambil jatah jamaah lain yang lebih berhak.
“Kalau itu ditiadakan saya kira sangat bagus, hanya Kementerian Agama harus menyiapkan tim pendamping yang sungguh-sungguh, jangan sampai ada lansia yang tidak terdampingi,” katanya.
Muhadjir juga menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk jamaah haji Indonesia agar menjalankan ibadah di Tanah Suci dengan baik dan menjaga kesehatannya, sebab tidak semua memiliki kesempatan beribadah haji.
“Pokoknya ibadah yang baik, manfaatkan kesempatan yang langka ini, karena tidak semua umat Islam di Indonesia mendapatkan kesempatan,” kata Muhadjir.

