DPR RI Janji Akan Sampaikan Aspirasi Mahasiswa dan Buruh Ke Pemerintah

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menerima perwakilan buruh dan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di Gedung DPR RI Jakarta pada, Kamis (21/4). Pertemuan dilakukan di ruangan lantai 4 Gedung Nusantara III Senayan. Dasco ditemani koleganya, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel.

Usai pertemuan, Dasco mengatakan telah menerima segala aspirasi yang disampaikan para mahasiswa dan elemen buruh. Selanjutnya, aspirasi tersebut bakal dibahas di DPR dan disampaikan ke pemerintah.

“Ada beberapa hal yang kami diskusikan dengan kawan-kawan untuk kemudian masukkan kami di DPR untuk nanti kita share ke teman-teman dan juga tentunya, kepada pemerintah,” kata Ketua Harian DPP Gerindra ini.

Soal aspirasi apa saja yang ditampung, menurut Rachmat Gobel, bervariasi. Mulai dari Omnibus Law hingga harga bahan pokok yang belakangan terus naik alias meroket.

“Ya, yang dituntut seperti yang disampaikan waktu lalu, soal Omnibus Law, mengenai penurunan harga kebutuhan pokok, apalagi menjelang Lebaran ini. Dan hal-hal lain menyangkut pendidikan juga,” katanya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Umum KASBI, Nining Elitos menuturkan pihaknya dan DPR sepakat agar pembahasan revisi Omnibus Law Cipta Kerja melibatkan perwakilan dari aliansi buruh.

“Berkaitan dengan Omnibus Law agar ada duduk bersama dengan berbagai macam stakeholder. Artinya bagaimana ruang-ruang demokrasi ini seharusnya partisipasi publik itu harus menjadi prioritas ketika melahirkan kebijakan,” terangnya.

Di sisi lain, masih kata Nining, elemen buruh juga memberikan saran kepada para legislator untuk dapat memperhatikan harga kebutuhan pokok yang naik menjelang Lebaran.

“Kami menyampaikan agar pimpinan DPR termasuk yang ada di wakil rakyat di DPR harus menjadi perhatian serius karena penderitaan rakyat dengan berbagai macam regulasi kebijakan yang kemudian nanti akan berimbas baik ekonomi secara nasional maupun persoalan gejolak sosial,” ujar Nining.

Perwakilan Komite Revolusi Pendidikan Indonesia yang berafiliasi dengan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menyampaikan aspirasi terkait pendidikan. Terlebih, saat ini banyak anak yang putus sekolah dan kebebasan berekspresi yang belum maksimal.

“75 ribu anak putus sekolah, badai pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang tidak seimbang. Orang tua kita menjerit di rumah. Kita harus turun ke jalan menyampaikan aspirasi. Mengembalikan kebebasan berekspresi di kampus, banyak teman kami di-DO. Kami pernah mengusulkan ke Kemendikbud untuk menggratiskan biaya sekolah selama pandemi,” kata salah seorang perwakilan.

Tinggalkan komentar