JAKARTA, CIN – Mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu mendesak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memberikan masukan kepada pemerintah agar menurunkan harga minyak goreng (migor).
Hal tersebut disampaikannya merespon pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyarankan rakyat untuk beralih ke minyak kelapa.
Menurut Said Didu, solusi menyelesaikan masalah lonjakan harga minyak goreng (migor) yang ditawarkan PDIP tersebut dinilai belum efektif. Karena gagasan itu hanya mengalihkan perhatian warga yang biasa menggunakan minyak sawit menjadi berubah ke minyak kelapa.
“Ini bukan solusi. Ini hanya meminta pindah dari minyak sawit ke minyak kelapa,” kata Said Didu melalui cuitan akun Twitter-nya pada Selasa (29/3/2022).
Sejauh yang diketahui Said Didu, harga minyak kelapa di lapangan justru tidak seperti yang diharapkan PDIP, dimana bisa dengan mudah diperoleh masyarakat dan harganya terjangkau.
“Semua harga minyak goreng naik, termasuk minyak kelapa. Harga minyak kelapa rata-rata 1,5 kali harga minyak dari CPO, karena produktivitas kelapa lebih rendah,” paparnya.
Maka dari itu, mantan Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menyarankan PDIP menunjukkan aksi nyata dengan memperjuangkan penurunan harga minyak sawit yang kini sudah berada di kisaran Rp 24 ribu ke atas per liternya.
“Yang perlu diselesaikan harga minyak goreng harus turun,” tutup Said Didu.

